Gebrakan Mendikbud Nadiem untuk Pendidikan di Indonesia
KBRN, Jakarta : Kita tidak tahu, apakah pilihan Presiden
Joko Widodo menjadikan CEO Gojek Nadiem Makarim sukses atau tidak menjadi
Mendikbud ? Pilihan sangat berani tersebut tentu tidak sedikit yang menyoal,
apalagi nadiem Makarim memimpin para profesor seluruh Indonesia yang usianya
sebagian sudah sepuh dan setidaknya mereka berjuang sejak mulai pendidikan S1,
S2, S3 hingga dapat gelar Professor.
Nadiem juga mengurusi anak-anak Sekolah Dasar yang punya
banyak cita cita. Selain itu, Nadiem memimpin jajaran struktural di kantor
Pusat Kemendikbud dengan pola kerja yang serupa sejak zaman dahulu sampai
sekarang.
Kadang banyak orang bingung, sekolah sejak SD, SMP, SMA
bertahun tahun dan dapat pelajaran bahsa Inggris, tapi setelah lulus tetap saja
tidak pandai berbahasa Inggris.
Kurikulum bolak balik ganti, tapi outputnya yang biasa saja,
tidak pernah ada seluruh lulusan SMA jadi orang hebat secara massal.
Kalaupun ada orang menjadi pandai, melesat dan terkenal, itu
lebih banyak faktor individual dan keluarga memberikan dorongan secara kuat. Itu
sebagian fenomena dalam lingkup pendidikan di Indonesia yang akan dituntaskan oleh
Mendikbud Nadiem Makarim.
Sejak jadi menteri, sejumlah orasi dan dialognya viral.
Sebagian ditambahi logo, ada empat hal setidaknya yang sering diungkapkan untuk
menjadikan SDM Unggul.
Pertama kemampuan bahasa Inggris, kedua penguasaan data
coding, lalu statistik dan keempat adalah psikologi. Itu adalah standar Internasional,
ditambah lagi soal nasionalisme yang tidak sempit.
Menarik, semoga kita ada umur panjang, menyaksikan pelajar
pelajar Indonesia empat sampai lima tahun ke depan, pelajar Indonesia hebat
bahasa Inggrisnya, pandai melakukan coding, juara statistik, memahami psikologi
dan punya semangat nasionaliame terbuka. Ini memang menantang, bisa kah Nadiem
Makarim yang usianya masih 30-an mewujudkan berbagai ungkapannya di media
sosial dan berbagi konten?.
Semoga Nadiem mampu dan dapat merubah cita-cita pelajar
negeri ini dari semula ingin jadi guru, jadi dokter, jadi insinyur, atau jadi polisi ? Menjadi cita cita sebagai
youtuber, ahli coding, ahli statiska dan yang lainnya. Bila keberatan dengan
gagasan mendikbud Nadiem Makarim, silahkan tidak menyekolahkan anaknya di
Indonesia.
.
Reply Hide replies Edit Delete Ban