Monopoli Rekaan Sang Menteri
KPK telah menangkap Edhy Prabowo penerima suap perizinan ekspor
Benih lobster di Kementrian Kelautan dan Perikanan. Selain Edhy,
Ada 6 orang tersangka lain.
Tersangka
Edhy Prabowo ( Menteri KKP)
Safri (Stafsus Menteri KKP)
Andreau Pribadi Misanta (Stafsus Menteri KKP)
Siswadi (PT Aero Citra Kargo)
Ainul Faqih ( Staf isteri Menteri KKP)
Suharjito (Direktur PT Dua Putra Perkasa)
Amiril Mukminin
MODUS & KRONOLOGI
14 Mei 2020
Menteri KKp melibatkan surat tentang Tim Uji Tuntas Perizinan Lobster.
Edhy pun menunjukan Andreau Pribadi Mistan Selaku ketua pelaksana dan Safri
(wakil ketua). Tugasnya memeriksa kelengkapan administrasi dokumen calon
Eksportir benur.
Oktober 2020
Suharjito datang ke kantor KKP bertemu dengan Safri. Ekspor benih lobster hanya
Melalui foewarder Aero Citra Kargo dengan biaya Rp.1800/ekor. Hal ini merupakan
Kesepakatan Amiril Mukminin, Andreau Pribadi dan Siswadi.
PT DPP transfer ke rekening Aero Rp. 731,57 juta dan mendapat izin ekspor benih lobster.
Telah melakukan 10 kali pengiriman lewat Aero kargo.
Pemilik Aero adalah Amir dan Ahmad Bahtiar. Namun keduanya merupakan nominee
Dari Edhy Prabowo dan Yudi Surya Atmaja.
Uang yang masuk dari beberapa perusahaan eksportir benih lobster Rp. 9,8 miliar.
5 November 2020
Transfer dari rekening Ahmad Bahtiar ke rekening Ainul Faqih, sebesar Rp. 3,4 miliar
Untuk keperluan Edhy Prabowo, Istrinya dan Andreau Pribadi Misanta.
21-23 November 2020
Dibelanjakan barang mewah oleh Edhy Prabowo dan istri di Honolulu AS
Sejumlah Rp. 750 juta.
Sekitar bulan Mei 2020, Edhy juga menerima sejumlah uang sebesar
US$ 100.000 dari Suhajito melalui Safri dan Amiril Mukminin.
Safri dan Andreau Pribadi sekitar Agustus 2020 menerima uang sebesar
Rp 436 juta dari Ainul Faqih.
BARANG BUKTI
Atm BNI Ainul Faqih (staf istri lis Rosyati Dewi)
Tas Louis Vuitton
Tas Hermes
Badu Old Navy
Jam Rolex
Jam Jacob n Co
Tas Koper Tumi
Tas Koper Louis Vuitton
Sepeda roadbike specialized tipe S-Work
REKAM JEJAKNYA
Politisi Gerindra kelahiran Tanjung Enim, Sumatera Selatan, 26 Desember 1972
Taruna Akmil, Akabri 1991, tapi dikeluarkan
Ajudan pribadi Prabowo, juga dikenal sebagai tukang pijat Menteri Pertahanan
Mendampingi Prabowo saat mengasingkan diri ke Yordania
Dikuliahkan di FE Universitas Moestopo.
Program Magister, Swiss German University 2004
Atlet pencak silat nasional dan raih perunggu PON XIV di Jakarta
Dirikan Garuda Security Nusantara
Presdir & Komisaris di PT Kiani Lestari Jakarta, perusahaan Prabowo.
Wakil Ketua Umum Gerindra.
Anggota DPR dua periode, periode 2009-2019
Menteri KKP, 23 Oktober 2019.
KEKAYAAN
Berdasarkan LHKPN total kekayaan sebesar Rp 7,4 miliar.
Saat duduk sebagai anggota DPR, harta sebesar Rp.4,6 miliar.
Aset properti tanah dan bangunan Rp 4,3 miliar, harta bergerak berupa
Alat transportasi dan mesin, total Rp 890 juta
Mitsubisi Pajero Sport Jeep seharga Rp 500 juta
Aset berupa harta bergerak Rp 1 miliar, kas dan setara kas sebesar Rp 256,6 juta
Tak memiliki surat berharga dan utang.
5 KEBIJAKAN KONTROVERSI EDHY PRABOWO
Berbeda dengan Menteri pendahulunnya Susi Pudjiastuti, kebijakan Edhy bertolak belakang
Dan mendorong pemanfaatan tanpa keberlanjutan.
1. Ekspor Benih Lobster
Pada era Susi Pudjiastuti dengan tegas melarang penangkapan dan atau pengeluaran lobster,
Kepiting, serta rajungan dari Indonesia. Larangan ini dihapus Ketika Edhy menjadi Menteri
Dengan beragam alasan
2. Anti Penenggelaman Kapal
Rencana menghapus hukuman pengalaman kapal pencuri ikan juga tengah jadi
Pertimbangan Edhy. Edhy mengatakan, kapal yang harus ditenggelamkan hanya
Kapal pencuri ikan yang melarikan diri saat disergap.
3. Cabut Batasan Ukuran Kapal
KKP telah mencabut surat edaran tentang pembatasan ukuran GT kapal perikanan
Untuk surat izin usaha perdagangan, surat izin penangkapan ikan,
Dan kapal pengangkut ikan.
4. Izinkan Cantrang
Edhy mengaku, bahwa ada sejumlah pihak yang mengklaim
penggunaan cantrang tidak merusak lingkungan
5. Hapus Larangan Transhipment
Pemberlakuan transhipment atau proses pemindahan muatan dari satu kapal
Ke kapal lainnya yang dilakukan di tengah laut. Efeknya mulai illegal fishing.
Monopoli fishing ground, mempercepat over fishing dan memicu TPI hanya
Menampung ikan dengan kualitas yang buruk. Namun Edhy beralasan
Pertumbuhan ekonomi akan tercapai bila hal ini dihidupkan. Ada 3.500 ton
Potensi, ini harus kita besarkan, ini harus kita perkuat, ini harus kita bantu.
00:00:00 / 00:00:00