Siluman Elang Hitam
Pesawat udara Nir-Awak Elang Hitam produk indonesia ini mampu terbang 30 jam dengan kecepatan 235 km/jam dan dilengkapi senjata. Drone militer ini mulai dirancang 2016 dan diprediksi tak kalah dengan drone CH4 terlaris buatan China.
Drone Bersenjata Pertama
- Predator memulai misi di Afghanistan tahun 2001 kurang dari sebulan setelah peristiwa 9/11. Pada 2002, Drone mulai menyediakan dukungan udara untuk pasukan di lapangan
- Kebutuhan Drone (33 di 11 pangkalan militer)
- Konsep drone sudah ada sejak tahun 1849, ketika Austria menyerang Venesia menggunakan balon tak berawak
- Okhotnik-B
Drone Tempur generasi terbaru berbobot 20 ton atau hampir seberat pesawat f-15 Eagle bermesin dua. Leba sayap mencapai 20 meter dan memiliki panjang 14 meter. Dirancang membawa 5.987 kilogram amunisi.
- Drone MQ-9 Reaper
Mampu terbang dengan kecepatan 370 km/jam. Drone Amerika ini paling banyak digunakan dan dipersenjatai salah satunya menewaskan pemipin militer iran Jendaral Qasem Soleimani.
- Pesawat buatan indonesia ini disebut-sebut setara dengan drone CH-4 buatan Tiongkok.
- Jenis (Medium Attitude Long Endurance)
- Produksi Konsorsuium (Kemenham, TNI AU, BPPT, LAPAN, PTDI, LEN Industri dan ITB
- Pesawat udara Nir-Awak berjenis medium attitude long endurance (PUNA MALE) mampu terbang 24 jam dan dilengkapi senjata.
- Teknologi (Mesin Rotax (Austalia) Flight Control System, Auto take off auto landing, radar SAR, Inertial navigation system, electro-optic target system, Senjata rudal
Indonesia memiliki 8 unit drone tempur CH-4, drone buatan China ini mampu menebakan rudal udara-ke-darat dari ketinggian 5.000 meter.